tadi di grup, salah seorang temen saya ngepost link ini http://www.fimadani.com/bapak-tua-penjual-amplop/
setelah dibaca......
air mata mengalir gitu aja.
bukan karena so' so' an sedih atau apalah,
tapi saya malu.. malu sama diri saya sendiri..
betapa selama ini saya selalu menengok ke atas tanpa sering bersyukur atas semua nikmat yang telah Allah kasih..
malu.
malu banget rasanya setelah baca postingan itu.
tersadar bahwa di dunia masih ada orang-orang yang bahkan telah lanjut usia bekerja keras mencari rejeki dengan cara halal, yang mungkin jarang sekali dilihat orang.
bekerja.. menjemput rejeki dari Sang Pencipta dengan cara yang sangat rendah hati.
sangat rendah hati hingga keuntungan yang ingin ia dapat pun mungkin biasa dianggap tak seberapa.
dermawan.
mungkin ini sisi lain dari sebuah kata "dermawan".
lazimnya kata "dermawan" diberikan untuk mereka para pengusaha sukses ataupun juragan kaya yang berbaik hati memberi donasi bagi mereka yang membutuhkan.
namun kini, rasanya kata "dermawan" menjadi luas maknanya.
"dermawan" bukan hanya ditujukan bagi mereka yang ada di golongan atas.
bukan hanya untuk mereka yang berpangkat tinggi.
bukan hanya untuk mereka yang mendonasikan banyak hartanya untuk kepentingan orang lain.
bukan.
kata "dermawan" bisa diberikan untuk siapa saja.
untuk mereka yang rela memberikan jasa bagi orang lain meskipun apa yang ia punya tak seberapa.
untuk mereka yang rela dengan ikhlasnya membuang ego untuk mendapat keuntungan lebih.
termasuk untuk beliau.
seorang kakek penjual amplop yang dengan ikhlasnya menjual barang dagangannya dengan harga yang sangat murah hingga keuntungan yang beliau dapat mungkin entah cukup untuk membeli apa.
ya.
beliau adalah seorang DERMAWAN.
semoga, negeri ini akan selalu dipenuhi orang-orang dermawan seperti beliau sehingga tidak ada lagi kesenjangan yang berlebihan diantara seluruh masyarakat negeri ini.
semoga saja... :)
0 komentar:
Posting Komentar
responnn yaaaa :)